Orang Mukminpun Bisa Terkena Adzab

Dari Ummul Mukminin Ummu “Abdillah ‘Aisyah, ia berkata, Rasulullah pernah bersabda : “Nanti akan ada sekelompok pasukan yang akan menyerang Ka’bah. Kemudian ketika mereka sampai di suatu tanah lapang, mereka semua mulai dari orang yang berada paling depan sampai paling belakang akan dibinasakan (ditenggelamkan ke perut bumi).
Aku bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana bisa mereka dibinasakan semuanya, dari orang yang berada di barisan terdepan sampai yang paling belakang, padahal di tengah-tengah mereka terdapat pasar-pasar mereka, dan orang-orang yang bukan dari golongan mereka?”

Beliau menjawab “Mereka dibinasakan semua, yang berada di baris terdepan sampai yang paling belakang, kemudian nanti mereka akan dibangkitkan sesuai dengan niat masing-masing dari mereka.”

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari (IV/338-Fath) dan Imam Muslim (2884).

Kandungan Hadits :
Pelajaran untuk menjauhi orang-orang yang berbuat kezhaliman, sekaligus peringatan agar tidak bergaul dengan mereka atau bergabung dengan orang-orang jahat dan semisalnya, agar tidak mendapatkan siksaan yang ditimpakan kepada mereka.

Barangsiapa bergabung dengan suatu kaum dengan sukarela dalam kemaksiatan, maka dosa dan siksaan akan ditimpakan pula kepadanya, dan perbuatan itu dihitung berdasarkan niat pelaku.

Pemberitahuan yang disampaikan Rasulullah tentang berbagai hal ghaib yang diperlihatkan Allah kepada beliau. Dan itu termasuk masalah keimanan yang harus diyakini, dan itu tidak dapat dirancukan hanya karena disebutkan melalui khabar al-walid ash-shahiih. Karena ia merupakan hujjah bagi kita dalam masalah ‘aqidah dan hukum-hukum syari’ah, dan tidak ada perbedaan antara keduanya.

Ummul Mukminin ‘Aisyah menanyakan bagaimana suatu azab ditimpakan terhadap orang yang tidak mempunyai keinginan melakukan kerusakan. Ada yang berpendapat bahwa siksaan itu ditimpakan secara umum karena sudah saatnya ajal mereka, kemudian mereka dibangkitkan kembali berdasarkan niat mereka masing-masing. Tetapi ada juga pendapat lain.

Yang tampak jelas adalah bahwa siksaan itu ditimpakan kepada mereka secara umum, sekalipun di antara mereka terdapat orang-orang yang benci, orang-orang yang akan berbelanja, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Sebab, mereka tidak merasa takut terhadap fitnah yang tidak ditimpakan hanya kepada orang-orang zhalim secara khusus, tetapi mereka juga terseret oleh kezhaliman orang-orang tersebut, meskipun mereka sama sekali tidak menginginkannya. Oleh karena itu, mereka dipadukan dengan orang-orang zhalim.

Hal itu telah ditunjukkan oleh beberapa ayat A-Qur’an dan juga al-Hadits, bahwa siksaan itu jika ditimpakan, maka akan mencakup orang-orang shalih yang mereka tidak marah karena Allah (ketika melihat satu kemungkaran), tetapi orang yang selamat adalah mereka yang membuat perbaikan.

Ada banyak hal yang patut kita cermati dari berbagai ujian, bencana dan malapetaka yang menimpa umat di seluruh dunia saat ini. Dalam Al-Qur’an, sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengingatkan kepada kita bahwa adzab dan siksa Allah tidak khusus hanya menimpa orang-orang zhalim di antara kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya"

Ayat diatas menjelaskan siksaan yang datang dari Allah terhadap orang dzalim tidak dikhususkan kepada mereka saja, akan tetapi ketika azab sudah ditimpakan kepada orang-orang dzalim maka orang-orang mukminpun akan terkena imbasnya.

Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan hadits dari Ummu Salamah, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
“Jika timbul maksiat pada umatku, maka Allah akan menyebarkan adzab (siksa) kepada mereka."
Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah tidak ada pada waktu itu orang-orang shalih?”
Beliau menjawab: ”Ada”.
Aku bertanya lagi: “Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka?”
Jawab beliau: “Allah akan menimpakan kepada mereka adzab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang melakukan maksiat, kemudian mereka akan mendapat ampunan dan keridhoan dari Robbnya.” (HR. Imam Ahmad)

Apabila suatu kaum sudah bermaksiat dan menentang perintah-perintah Allah serta mengkufuri nikmat-nikmatNya, maka sungguh Allah akan menurunkan kehinaan dan kebinasaan kepada mereka baik kehinaan di dunia maupun kehinaan di akhirat. Lalu bagaimanakah dengan mereka yang hidup di negeri yang banyak dijumpai di dalamnya kemaksiatan, kemungkaran dan penyelewengan-penyelewengan moral maupun penyelewengan material.

Firman Allah SWT (QS An Nahl : 12):
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."

Firman Allah SWT (QS:Al 'Ankabuut: 40)
"Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri."

No comments:

Post a Comment