Utamakan Adab Sebelum Ilmu

Utamakan Adab Sebelum Ilmu

Adab menurut bahasa adalah kesopanan, tingkah laku yang baik, kehalusan budi dan tata susila.

Adab juga berarti pengajaran dan pendidikan yang baik sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah telah mendidikku dengan adab yang baik dan jadilah pendidikan adabku istimewa.”

Islam tak hanya menekan pentingnya ilmu. Akhlak mulia juga sangat penting, bahkan lebih penting lagi.

Sabda Rasulullah menegaskan hal itu, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.”

Begitu pentingnya adab dalam diri seseorang sehingga ulama berkata “belajar satu bab adab lebih baik daripada engkau belajar 70 bab ilmu.”

Imam Malik pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota Madinah di masanya-. Ibuku berkata,
“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

Adab merupakan pondasi agama. Orang yang beradab akan dicintai masyarakat, sebaliknya orang yang tidak memiliki adab hidupnya tidak diberkahi Allah dan ilmunya juga tidak bermanfaat.

Saat ini kita berada pada suatu zaman degradasi moral, banyak manusia hanya mengutamakan memperbanyak ilmu, hafalan dan membaca saja namun meremehkan adab atau sopan santun.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ

“Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’
[artinya: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar].” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih)

Yahudi Menolak Kerasulan Isa Alaihissalam


Al Masih, atau yang dibasuh, merupakan gelar agung yang hanya diperuntukkan untuk Nabi Isa alaihissalam.

Apa latar belakang pemberian gelar Al Masih kepada putra Maryam itu? Dalam Islam gelar Al Masih diabadikan dalam surat Ali Imran ayat 45:

إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ

“Idz qaalal-malaaikatu ya Maryamu innallaha yubasyiruki bikalimatin minhu-smuhu al-Masih Isa ibnu Maryama wajihan fi ad-dunya wal-akhirati wa minal-muqarrabina.”

(Ingatlah), ketika para malaikat berkata, "Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dari-Nya (yaitu seorang putra), namanya Al-Masih 'Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).

Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menjelaskan kata Al Masih sebagai gelar dari Isa anak Maryam adalah kalimat Ibrani yang di-Arabkan.

Asal katanya ialah Masyika, yang asal artinya ialah yang dibasuh dengan minyak. Namun kemudian diberikan menjadi gelar kemuliaan bagi raja yang sudah dinobatkan. Sebab tiap-tiap raja yang dinobatkan pada masa itu (dikukuhkan sebagai raja), terlebih dahulu diperciki badannya dengan minyak oleh Kahin (orang alim).

Menurut kepercayaan Bani Israil, setelah raja-raja mereka yang besar seperti Daud dan Sulaiman mangkat, satu kali akan datang lagi Al Masih Raja Besar mereka yang kemudian akan mendirikan kerajaan kembali. Setelah beberapa lama kemudian, Nabi Isa anak Maryam AS, diutus sebagai nabi. Beliau diberikan gelar Al Masih yang berarti raja.

Buya Hamka menjelaskan bahwa pemberian gelar Al Masih kepada Nabi Isa AS oleh Allah SWT adalah sebagai kedudukan seorang ‘raja’ yang memperbaiki jiwa yang telah rusak.

Namun demikian, orang-orang Yahudi menolaknya sebab akan mengancam kedudukan mereka yang telah kokoh dalam masyarakat. Sehingga Nabi Isa AS mereka fitnah kepada penguasa Kerajaan Romawi yang menguasai Yerusalem saat itu, dan mereka berkonspirasi agar Nabi Isa AS dibunuh saja.

Oleh sebab itu, kata Buya Hamka, hingga saat inipun orang Yahudi masih menunggu kedatangan Masyikha yang lain. Sebab menurut mereka, dia belum juga datang. Sedang menurut orang-orang Nasrani, Nabi Isa itu adalah raja, keturunan Daud yang menjanjikan Kerajaan Allah yang di surga.

Sedangkan nama Nabi Isa pun asalnya merupakan bahasa Ibrani yang di-Arabkan. Asal Ibraninya adalah Yasyu. Adapun bahasa Ibrani dan Arab adalah serumpun dari bahasa Semiet dalam bahasa Yunani disebut Yezuz (Yesus).

Dalam kehidupan Nabi Isa, beliau dikenal sebagai Nabi yang shaleh, tawadhu, dan tunduk kepada Allah SWT. Nabi Isa adalah Nabi yang terkenal di antara nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT.

Dan agama Islam, menurut Buya Hamka, membantah sekeras-kerasnya tuduhan orang Yahudi bahwa Isa Al Masih bukanlah anak suci. Nabi Isa jelas anak yang suci, yang istimewa, dan mulia karena terlahir dari rahim wanita suci yang pernah Allah ciptakan.

Malaikat Jibril datang untuk mengabarkan kepada Maryam bahwa ia akan dianugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki yang suci, hal ini termaktub dalam QS Maryam/19:19, Allah SWT berfirman:
Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci."

Nabi yang terlahir dengan proses istimewa tersebut dalam Islam tidaklah dianggap sebagai anak Allah SWT. Nabi Isa adalah manusia biasa ciptaan Allah yang diutus untuk memperbaiki jiwa-jiwa yang rusak. 

Wallahu a'lam.

KENAPA DOA TAK DIKABULKAN

KENAPA DOA TAK DIKABULKAN

Di antara penghalang terkabulnya doa adalah meninggalkan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala yaitu menegakkan yang benar dan melarang yang salah (amar ma'ruf nahi munkar). Amar ma'ruf nahi munkar dilakukan sesuai kemampuan, yaitu dengan tangan (kekuasaan) jika dia adalah penguasa/punya jabatan, dengan lisan atau minimal membencinya dalam hati atas kemungkaran yang ada, dikatakan bahwa ini adalah selemah-lemahnya iman seorang mukmin.

"dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik (ma'ruf) dan laranglah mereka dari perbuatan yang munkar." (QS. Luqman : 17)

“Demi Dzat yang jiwaku di Tangan-Nya, hendaknya kalian benar-benar melakukan amar ma’ruf nahi munkar, atau Allah akan menimpakan kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa, tetapi doa kalian tidak dikabulkan.”
(HR. Ahmad dari Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu ‘anhu)

Jika di dalam suatu masyarakat sudah tak ada lagi semangat untuk beramar ma'ruf nahi munkar, mereka hidup masa bodoh, tak lagi perduli mana yang benar mana yang salah, tak ada lagi saling menasehati dalam kebenaran, tak ada lagi penolakan terhadap perbuatan munkar, maka Allah akan timpakan kepada mereka siksa-Nya, dan jika mereka berdoa, maka Allah tak akan mengabulkannya.

Wallahu a'lam.

TIGA JENIS MENGANTUK KETIKA MEMBACA AL QUR'AN

TIGA JENIS MENGANTUK KETIKA MEMBACA AL QUR'AN:

1. Ketika membaca Al Qur'an terasa mengantuk, dipakai membaca yang lain tetap mengantuk, dialihkan kepada aktifitas apapun yang lain tetap mengantuk juga. Maka ini adalah mengantuk karena memang kurang tidur. Mengantuk kondisi ini solusinya adalah tidur dulu secukupnya. 

2. Ketika membaca Al Qur'an terasa mengantuk, untuk membaca apa saja yang lain juga mengantuk. Tapi kalau dialihkan kepada aktifitas yang lain selain aktifitas membaca, tidak terasa mengantuk. Mengantuk jenis ini biasanya masalah di kesehatan matanya. Solusinya adalah mengobati matanya.

3. Ketika membaca Al Qur'an mengantuk. Tapi ketika membaca yang lain (baca FB, WA, novel, komik, berita, dll) termasuk aktifitas2 yang lain, tidak ngantuk. Hanya mengantuknya pas baca Al Qur'an saja. Mengantuk jenis ini kemungkinan besar yang bermasalah atau yang sakit adalah hatinya. Solusinya adalah bersihkan hati, kuatkan iman, perbaiki pemahaman, dan berbanyak istighfar.

Sufyan bin 'Uyainah meriwayatkan bahwa Utsman Bin Affan ra. berkata :
"Seandainya hati kalian bersih niscaya kalian tidak pernah (merasa) cukup dari (membaca) firman Rabb kalian." (HR. Ahmad)

Arham bin Ahmad Yasin

TELAT SEGALANYA AKIBAT TERBIASA TELAT SHOLAT

*TELAT SEGALANYA GARA-GARA TERBIASA TELAT SHOLAT*

Kata “telat” kerap identik dengan sesuatu yang negatif. Sebab memiliki dampak buruk yang beragam.

Telat makan mengakibatkan munculnya penyakit maag. Telat tidur mengakibatkan rusaknya mood. Telat menikah mengakibatkan sulit memperoleh keturunan. Telat masuk kerja mengakibatkan gaji dipotong.

Namun dibanding berbagai keterlambatan di atas, ternyata ada satu jenis telat yang jauh lebih berbahaya. Yakni telat shalat.

Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu menuturkan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَأَى فِى أَصْحَابِهِ تَأَخُّرًا فَقَالَ لَهُمْ: «تَقَدَّمُوا، فَائْتَمُّوا بِى، وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ، لاَ يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللَّهُ »

Rasulullah ﷺ memperhatikan ada sebagian sahabatnya yang telat dari shaf awal. Maka beliaupun bersabda,
“Majulah dan isilah shaf depan. Bermakmumlah di belakangku. Jamaah di shaf berikutnya mengikuti shaf depannya. Orang yang terbiasa telat shalat, pasti akan dihukum oleh Allah menjadi telat (dalam segala urusannya)”.
[HR. Muslim]

Tahapan Keterlambatan Shalat

Syetan secara bertahap menyesatkan manusia. Mungkin awalnya sekedar tidak mendapatkan shaf pertama. Berikutnya akan ketinggalan takbiratul ihram imam. Di tahap berikutnya akan masbuk, alias ketinggalan raka’at shalat. Lama kelamaan tidak berangkat ke masjid.

Ujung-ujungnya bisa hingga level meninggalkan shalat.
Na’udzubillah min dzalik.

Dampak Buruk Telat Shalat

Banyak orang mengeluh mengapa urusannya serba susah?
Telat rizkinya.
Telat dikabulkan doanya.
Telat pahamnya terhadap ilmu.
Telat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Bisa jadi berbagai kesulitan di atas adalah efek negatif dari kebiasaan dia telat shalat.

Berbagai dampak buruk di atas belum ada apa-apanya. Masih ada keterlambatan yang lebih mengerikan.
Yakni telat masuk surga!
Sebab harus mendekam dahulu di neraka dalam waktu yang lama.

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: "لاَ يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ عَنِ الصَّفِّ الأَوَّلِ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللَّهُ فِي النَّارِ"

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda,
“Orang yang terbiasa telat dari shaf pertama, dia akan ditelatkan untuk keluar dari neraka.”
(HR. Abu Dawud dan dinilai sahih oleh Ibn Hibban dan Ibn Khuzaimah. Menurut al-Albaniy hadits ini sahih, kecuali kata “neraka”).

Biasakan Bersegera

Seorang muslim seharusnya menjadikan ibadah shalat sebagai prioritas hariannya. Selalu berusaha menjalankannya di awal waktu. Jika memungkinkan berangkatlah ke masjid sebelum adzan dikumandangkan. Bila belum bisa, begitu terdengar panggilan muadzin, tinggalkan seluruh aktivitas duniawi. Buatlah target untuk tidak ketinggalan takbiratul ihram imam.

Semoga seluruh urusan duniawi dan ukhrawi kita dilancarkan Allah Ta’ala.