Shalat lima waktu, bertemu dengan hari Jumat dan bertemu dengan Ramadhan
5 Amalan Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan
Shalat lima waktu, bertemu dengan hari Jumat dan bertemu dengan Ramadhan
10 Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah
Salah satu ibadah wajib yang terasa berat dilaksanakan bagi sebagian besar kaum Muslim, khususnya laki-laki dewasa adalah shalat Subuh secara berjamaah.
Padahal shalat Subuh berjamaah memiliki banyak keutamaan yang luar biasa, berikut ini 10 keutamaan Shalat Subuh berjamaah:
1. Orang yg shalat subuh berjamaah mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala.
Sebab, aktivitas yang dilaksanakan pada waktu pagi, terlebih aktivitas wajib dan dilaksanakan berjamaah seperti halnya shalat Subuh, telah didoakan Rasulullah agar mendapatkan berkah. Sbgmn hadits yg diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah.
Beliau berdoa : "Ya Allah, berikanlah keberkahan pada umatku di waktu pagi."
2. Mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.
Kondisi pada waktu subuh umumnya masih gelap, Namun, dengan kondisi seperti itulah justru terdapat ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala bagi manusia-manusia yang pergi menuju masjid utk melaksanakan shalat subuh berjamaah, dalam hadits disebutkan:
"Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, mereka mendapat cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
3. Mendapatkan ganjaran shalat malam sepenuh waktunya.
Sementara manusia disibukkan dgn kerja di siang hari ternyata pahala melakukan shalat malam sepenuh waktu malam bisa kita dapatkan dengan melakukan shalat Subuh secara berjamaah, dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
“Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.” (HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu ‘anhu)
4. Berada dalam jaminan Allah Ta’ala.
Artinya, orang yang melaksanakan shalat Subuh berjamaah, maka dia berada dalam jaminan dan perlindungan Allah Azzawajalla, dengan begitu, siapa yang berada dalam perlindungan Allah, orang itu tidak boleh disakiti, orang yang berani mencelakakannya terancam dengan azab yang pedih, sebab dia telah melanggar perlindungan yang Allah berikan kepada orang tersebut, dalam haditsnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh berjamaah maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya. Kemudian dia akan ditelungkupkan wajahnya di dalam Neraka.” (HR. Muslim)
5. Dibebaskan dari sifat orang munafik.
Shalat Subuh secara berjamaah adalah salah satu upaya yang bisa kita tempuh agar bisa terhindar dari terjangkit penyakit kemunafikan itu, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
“Tidak ada Shalat yang lebih berat (dilaksanakan) bagi orang munafik daripada shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka tahu (keutamaan) yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan melakukannya kendati dengan merangkak. Sungguh aku telah memerintahkan kepada muazin untuk iqamat (Shalat) kemudian aku mengambil bara api dan membakar (rumah) orang yang belum mau keluar melaksanakan Shalat (di masjid).” (HR. Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah)
6. Jamaah shalat Subuh dipersaksikan oleh malaikat. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan malam. Para malaikat itu bertemu di shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian yang bermalam dengan kalian naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia lebih tahu keadaan hamba-hambanya, Bagaimana kondisi hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan?’ Para malaikat menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan shalat.” (HR. Bukhari-Muslim)
7. Berpeluang mendapatkan pahala haji atau umrah bila berzikir hingga terbitnya matahari.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lantas shalat syuruk dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna.” (HR. Tirmidzi)
8. Mendapatkan Kebaikan melebihi dunia dan seisinya bagi yang melaksanakan shalat sunah qobla Subuh.
“Dua rakaat (shalat sunah) sblm Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu ‘anha)
9. Keselamatan dari siksa Neraka. Keselamatan dari siksa Neraka berarti berita gembira tentang Surga. Ganjaran ini tentunya berlaku bagi yang melaksanakan shalat Subuh secara sempurna (berjamaah).
Dari Umarah Radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Tidak akan masuk Neraka seorang yang shalat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan terbenamnya matahari (Ashar).” (HR. Muslim)
10. Kemenangan dengan melihat Allah Ta’ala pada hari Kiamat nanti. Tentunya hal ini merupakan ganjaran terbesar yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya.
Dari Jarir Bin Abdullah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu berkata, “Kami pernah duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemudian beliau melihat ke bulan di malam purnama itu, Rasulullah bersabda, ‘Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan melihat kepada Rabb kalian sebagaimana kalian melihat kepada bulan ini. Kalian tidak terhalangi melihatnya. Bila kalian mampu untuk tidak meninggalkan shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!” (HR. Bukhari-Muslim)
Semoga kita istiqomah untuk senantiasa bisa menjaga shalat Subuh secara berjamaah.
Persiapan Menghadapi Ramadhan
Persiapan Menghadapi Ramadhan
Segala sesuatu yang kita hadapi akan lebih baik hasilnya jika kita memiliki persiapan sebelumnya. Tak terkecuali dengan Ramadhan. Dalam menyambut Ramadhan ada lima persiapan yang harus dilakukan:
Pertama, persiapan ilmu.
Agar aktifitas di bulan Ramadhan bisa optimal, kita harus memiliki wawasan dan pemahaman yang benar dan cukup tentang Ramadhan dan hal-hal yang terkait dengannya. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis-majelis ilmu yang membahas tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, sebelum, selama dan pasca Ramadhan.
Kedua, persiapan semangat.
Semangat Ramadhan harus kita miliki jauh-jauh hari sebelum ia tiba. Salafus-shaleh biasa membaca doa ini: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan pertemukan kami dengan Ramadhan." Selain doa, semangat dapat kita tingkatkan dengan memperbanyak ibadah-ibadah sunnah.
Ketiga, persiapan fisik.
Aktifitas di bulan Ramadhan memerlukan fisik yang lebih prima dari bulan lainnya. Sebab, jika fisik kita lemah, kemulian yang dilimpahkan Allah pada bulan tersebut tidak dapat kita raih secara maksimal. Kita harus membiasakan hidup sehat dengan mengatur pola makan, istirahat dan beraktifitas secara seimbang, serta cukup berolah raga, agar tubuh kita prima saat Ramadhan tiba. Kita juga harus melatih fisik untuk melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun dan shalat malam, dan aktivitas lainnya. Agar kita memiliki ketahanan yang baik saat secara maksimal melakukannya di bulan Ramadhan.
Keempat, persiapan harta.
Sebaiknya, sebelum Ramadhan tiba kita sudah memiliki perbekalan harta yang cukup. Sehingga saat Ramadhan, waktu kita bisa lebih difokuskan untuk beribadah. Lebih dari itu, persiapan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah atau infaq kita di bulan Ramadhan. Apalagi pahalanya dilipatgandakan oleh Allah dan Rasulullah telah mencontohkan kedermawanan yang sangat tinggi di bulan ini.
Kelima, persiapan target peningkatan diri.
Juga penting untuk kita persiapkan adalah target-target yang ingin kita capai di bulan Ramadhan nanti. Agar terjadi peningkatan dalam diri kita sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya target mengkhatamkan Al-Quran atau menghafalnya, target penguasaan bahasa Arab atau melancarkannya, target menamatkan kitab-kitab tafsir, hadits dan lainnya, target jumlah infaq, membantu orang yang kesusahan, dan yang semisalnya. Baik dari sisi kwalitas maupun kwantitasnya. Pembuatan target capaian bulan Ramadhan akan memacu kita untuk beramal lebih baik lagi dari sebelumnya.
Mari kita jadikan Ramadhan tahun ini lebih baik dan bermakna dari yang telah kita lalui sebelumnya.
Periodisasi Dunia Islam
Istri Shalihah Yang Diridhoi Suami
Mau Jadi Istri Shalihah Dan Diridhoi Suami?
1. Segera menyahut dan hadir apabila diajak untuk berhubungan.
2. Tidak membantah perintah suami selagi tidak bertentangan dengan syariat.
3. Tidak bermasam muka terhadap suami.
4. Senantiasa berusaha memilih perkataan yang terbaik ketika berbicara.
5. Tidak memerintahkan suami untuk mengerjakan pekerjaan wanita.
6. Keluar rumah hanya dengan izin suami.
7. Berhias hanya untuk suami.
8. Tidak memasukkan orang ke dalam rumah tanpa seijin suami.
9. Menjaga waktu makan dan waktu istirahat suami.
10. Menghormati mertua serta kerabat keluarga suami. Terutama ibu mertua.
11. Berusaha menenangkan hati suami jika suami galau.
12. Segera minta ma'af jika melakukan kesalahan kepada suami.
13. Mencium tangan suami tatkala datang dan pergi.
14. Mau diajak oleh suami untuk sholat malam, dan mengajak suami untuk sholat malam.
15. Tidak menyebarkan rahasia keluarga terlebih lagi rahasia ranjang...!
16. Tidak membentak atau mengeraskan suara di hadapan suami.
17. Berusaha untuk bersifat qona’ah (nerimo) sehingga tidak banyak menuntut harta kepada suami.
18. Sedih dan bergembira bersama suami dan berusaha pandai mengikuti suasana hatinya.
19. Perhatian akan penampilan, jangan sampai terlihat dan tercium oleh suami sesuatu yang tidak disukainya.
20. Berusaha mengatur uang suami dan tidak boros.
21. Tidak menceritakan kecantikan dan sifat-sifat wanita lain kepada suaminya.
22. Berusaha menasehati suami dengan baik tatkala suami terjerumus dalam kemaksiatan, bukan malah ikut-ikutan.
23. Menjaga pandangan dan tidak suka membanding-bandingkan suami dgn para lelaki lain.
24. Lebih suka menetap di rumah, dan tidak suka sering keluar rumah.
25. Jika suami melakukan kesalahan maka tidak melupakan kebaikan-kebaikan suami selama ini. Karena ini sebab terbesar wanita masuk neraka.