3 Nasihat Jibril Kepada Rasulullah
Dari Sahl bin Sa’d berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، ثُمَّ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ شَرَفُ الْمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ
“Jibril mendatangiku lalu berkata: “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.”
Kemudian dia berkata:” Wahai Muhammad! Kemulian seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia.”
(HR. ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath no 4278, Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa, al-Hakim dalam al-Mustadrak 7921 Hadits ini dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah 2/483)
عِشْ مَا شِــئْتَ فَإِنَّـكَ مَـيِّتٌ
“Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati.”
Sebaik-baiknya nasihat adalah kematian, dari nasihat di atas dapat kita ketahui kematian merupakan hal yang pasti dan tidak mungkin makhluk dapat terhindar darinya. Jalan hidup merupakan suatu pilihan, menjadi buruk atau baik itu pilihan, menjadi pendosa atau bertakwa itu juga pilihan, menjadi hina atau mulia itu juga merupakan suatu pilihan. Apapun dan bagaimana pun jalan hidup yang kau pilih, ingatlah satu hal kau akan mati, dan tentunya mati bukanlah akhir, mati adalah awal, awal dimana kita menjalani dunia baru yang tentu sangat berbeda dari kehidupan dunia.
Nasihat Kedua
وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ
“Cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya.”
Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia diberikan hati untuk saling berkasih sayang baik kepada sesama manusia maupun kepada makhluk lainnya. Namun sebesar apapun cintamu pada makhluk tapi ingatlah kamu akan tetap berpisah. Baik cinta manusia kepada manusia, cinta manusia kepada makhluk lainnya, cinta kakak kepada adik, cinta murid kepada guru, cinta wanita kepada lelaki, bahkan cinta orang tua kepada anak. Semua itu akan berpisah pada waktunya, hanya satu cinta abadi yakni cinta kepada Allah SWT.
Nasihat Ketiga
وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِه
“Dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.”
Sekecil apapun kebaikanmu Allah akan membalsanya, sekerdil apapun keburukanmu Allah pun melihatnya. Setiap kebaikan ataupun keburukan amal kita, semua akan dipertanggung jawabkan, Allah akan membalasnya baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karenanya perlu diingat bahwasanya tidak ada perbuatan yang sia-sia dimuka bumi ini. Semua akan ada perhitungan atas apa yang kita lakukan. Dengan demikian seyogyanya kita merefleksikan diri ketika kita ingin melakukan suatu hal.
No comments:
Post a Comment