Orang Kafir akan Kekal di Neraka
Sebaik apapun orang kafir, dan mati dalam keadaan tetap kafir, maka dia akan kekal di Neraka. Yang menetapkan demikian adalah Allah dan RasulNya.
Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لا يسمع بي أحد من هذه الأمة يهودي ولا نصراني ثم يموت ولم يؤمن بالذي أرسلت به إلا كان من أهل النار
“Tidaklah seseorang dari umat ini baik dari kalangan Yahudi maupun Nasrani yang mendengar ajaranku kemudian mati dalam keadaan tidak beriman kepada ajaran yang aku bawa, kecuali ia menjadi penghuni neraka” (HR. Muslim).
Beliau pernah melihat lembaran Taurat di tangan Umar bin Khathab radhiallahu’anhu, lalu beliau bersabda:
أمتهوكون يا ابن الخطاب؟ لقد جئتكم بها بيضاء نقية، لو كان موسى حيا واتبعتموه وتركتموني ضللتم
“Apakah engkau termasuk orang yang bingung wahai Ibnul Khathab? Sungguh aku datang kepada kalian dengan membawa ajaran yang putih bersih. andaikan Musa hidup saat ini, lalu kalian mengikuti syariat Nabi Musa dan meninggalkan syariatku, maka kalian akan tersesat.”
dalam riwayat lain:
لو كان موسى حياً ما وسعه إلا اتباعي
“andaikan Musa hidup saat ini, tidak ada kelonggaran baginya kecuali mengikuti syariatku.”
Maka Umar bin Khathab pun mengatakan:
رضيت بالله رباً وبالإسلام ديناً وبمحمد نبياً
“Aku telah ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabiku” (HR. An Nasa-i, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami', no. 5308).
Maka waspada terhadap paham pluralisme yang berkeyakinan bahwa semua agama sama, yang membahayakan akidah kaum Muslimin.