Empat Golongan Manusia yang Haram Disentuh Api Neraka
SIAPA yang tak takut mendengar kata ‘Neraka.’ Tak akan ada seorang pun yang mau masuk neraka, sekalipun ia adalah ahli maksiat. Neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali. Karena itu sejatinya Muslim selalu berdoa agar dijauhkan dari panasnya api neraka.
Untuk menjadi penghuni neraka amat mudah, tidak sesulit menjadi penghuni surga. Untuk menjadi ahli neraka cukup sederhana: bermaksiatlah dan jangan pernah taubat. Namun, tentu saja orang beriman tak akan pernah mau meski hanya ‘mampir.’ Orang beriman akan senantiasa berdoa agar dijauhkan dari neraka dan berharap dimasukkan ke surga.
Rasulullah SAW mengabarkan ada beberapa golongan yang tidak akan disentuh oleh api neraka. Seperti dalam hadits berikut:
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan orang yang Haram baginya tersentuh api neraka?” Para sahabat berkata, “Mau, wahai Rasulullah!” Beliau menjawab: “(Yang Haram tersentuh api neraka adalah) orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl.”
(HR. At-Tirmidzi & Ibnu Hibban, dishahihkan Al-Albani).
Lalu apa maksud dari keempat golongan yang disebutkan dalam hadits tersebut?
Pertama, Hayyin
Orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir maupun batin. Tidak labil dan gampang marah, penuh pertimbangan. Tidak mudah memaki, melaknat serta teduh jiwanya.
Kedua, Layyin
Orang yang lembut dan santun, baik dalam bertutur-kata atau bersikap. Tidak kasar, tidak semaunya sendiri. Tidak galak, tidak suka memarahi orang yang berbeda pendapat dengannya. Tidak suka melakukan pemaksaan pendapat. Lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk sesama manusia.
Ketiga, Qarib
Akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan bagi orang yang diajak bicara. Wajah yang berseri-seri dan murah senyum jika bertemu serta selalu menebar salam.
Keempat, Sahl
Orang yang tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan. Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan tidak membuat orang lain susah.
Wallahu a'lam.
No comments:
Post a Comment